Secarik Kisah, Alasan Mengapa Pluto Bukan Lagi Sebuah Planet

Posted by Blog Al-Mukhtashar on Rabu, 11 Oktober 2017

Secarik Kisah, Alasan Mengapa Pluto Bukan Lagi Sebuah Planet

Pluto, Planet Jauh Nan Gelap

"Poor Pluto..!!"

Itulah kalimat yang sering kita dengar untuk mengejek Pluto yang kini tak lagi menyandang gelar sebagai planet. Pluto ditemukan oleh Clyde W Tombaugh pada tahun 1930, dan langsung dinobatkan sebagai planet sejak ditemukannya. Pluto memiliki 5 (lima) buah satelit. Satelit pertama ditemukan pada tahun 1978 bernama Charon, satelit ke-2 dan ke-3 ditemukan pada tahun 2005 yang dinamakan dengan Nix dan Hydra. Pada tahun 2011, Teleskop Hubble menemukan Kerberos sebagai satelit keempat, dan terakhir ditemukannya Styx sebagai satelit ke-5 pada tahun 2012..

Tak terduga, nama "Pluto" ternyata diusulkan oleh seorang gadis bocah berumur 11 tahun bernama Venetia Burney dari Oxford, Inggris. Dalam mitologi Romawi, Pluto adalah dewa dunia bawah. Dalam mitologi Yunani, ia disebut dengan Hades. Nama tersebut nampaknya dianggap cocok untuk sebuah planet yang jauh dan gelap, layaknya dunia bawah..

Hal yang menarik, Pluto memiliki tipe rotasi retrograde atau putaran dari timur ke barat. Artinya, matahari di Pluto akan tampak terbit dari ufuk barat dan terbenam di sudut timur. Sedangkan Bumi berotasi dari barat ke timur sehingga matahari akan terbit dari timur dan terbenam di barat. Tipe rotasi retrograde ini tak hanya dimiliki oleh Pluto, tetapi juga dimiliki oleh Planet Uranus dan Venus..

Animasi Rotrasi Pluto
Rotasi pluto berdasarkan pengamatan teleskop hubble.

Dikeluarkannya Pluto Dari Keluarga Planet

Mengapa Pluto tidak lagi dianggap sebagai anggota dari keluarga planet..?

Tepatnya di tahun 1992, kisah ini bermula sejak ditemukannya benda-benda kecil dalam sabuk yang berada di luar orbit planet ke-8, Neptunus. Sabuk tersebut dikenal dengan sebutan Sabuk Kuiper, mirip dengan Sabuk Asteroid yang berisi objek-objek kecil sisa pembentukkan Tata Surya. Hingga saat ini, telah ditemukan lebih dari 70.000 objek Sabuk Kuiper. Kemudian ditemukannya Quaoar yang memiliki ukuran setengah dari Pluto, dan ditemukannya Sedna yang merupakan objek terbesar yang ada di Sabuk Kuiper. Namun ukurannya yang tetap lebih kecil dari Pluto tidak menjadikannya ancaman bagi status Pluto..

Status Pluto baru terancam pada tahun 2005 dengan kehadiran Eris yang memiliki ukuran 27% lebih besar daripada Pluto, bahkan Eris sempat menjadi kandidat sebagai Planet ke-10. Dalam mitologi Yunani, Eris adalah Dewi Perang yang kerap meletupkan kecemburuan di antara manusia sehingga menyebabkan terjadinya peperangan. Tak berbeda dengan Eris yang memicu perdebatan di antara para astronom untuk memutuskan apakah ia termasuk planet atau bukan..

Perbincangan juga terjadi dengan mempertanyakan status Pluto, apakah Pluto masuk dalam kategori planet ataukah lebih pantas dinobatkan bersama dengan Eris sebagai planet kecil dan objek-objek lainnya yang berada di Sabuk Kuiper..!?

Pada tahun 2006 tepatnya di bulan Agustus, International Astronomical Union (IAU) atau disebut dengan Persatuan Astronomi Internasional mengadakan sidang umum yang ke-26 bertempat di Praha Republik Ceko. Pertemuan tersebut mengeluarkan definisi resmi "planet" untuk yang pertama kalinya. Sebuah benda angkasa akan diakui sebagai planet jika memenuhi 3 (tiga) syarat..

  1. Mengorbit pada matahari..
  2. Memiliki massa atau gravitasi yang cukup besar sehingga mempunyai kesetimbangan hidrostatik yang mampu mempertahankan bentuk bulatnya..
  3. Mempunyai jalur orbit yang bersih. Maksudnya, zona orbital benda angkasa tersebut didominasi oleh gravitasi miliknya sendiri, tidak terdapat benda-benda angkasa lainnya kecuali satelitnya atau benda-benda yang tidak terpengaruh oleh gravitasi..

Tentu saja Pluto masih mengelilingi matahari dan bentuknya masih tetap bulat. Namun Pluto tidak memenuhi syarat yang ketiga, karena massanya hanya 0.07 kali dari massa benda lain di orbitnya. Sebagai perbandingan, massa Bumi adalah 1.7 juta kali dari massa yang ada di orbitnya. Maka sejak saat itulah Pluto harus melepas gelarnya yang telah ia sandang selama 76 tahun, ia bukan lagi sebuah planet..

Pluto, Eris, dan kawan-kawan yang semisalnya harus rela dijuluki sebagai dwarf planet, planet katai atau planet kerdil. Namun bukan berarti Pluto dikeluarkan dari sistem Tata Surya, Pluto hanya dikelompokkan bersama dengan rekan-rekannya saja..

——○●※●○——

Esha Ardhie
Kamis, 17 September 2015

Previous
« Prev Post

Related Posts

Oktober 11, 2017

0 komentar:

Posting Komentar