Hummingbird, Burung Kolibri Yang Unik Dengan Metabolisme Tingkat Tinggi (Video Slow Motion)
"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Allah. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman.." [QS. An-Nahl: 79]
Hummingbird, atau yang biasa disebut dengan kolibri merupakan burung yang unik, mungil dan penerbang ulung. Burung yang hidup secara khusus di Amerika itu dikenal dengan gerakan lincahnya dan kepakan sayap yang sangat cepat. Mereka memiliki metabolisme yang paling tinggi dibandingkan hewan homeothermic lainnya (hewan yang dapat menjaga suhu tubuh internalnya tetap stabil) dengan denyut jantung yang lebih dari 1000 denyut per menit. Selama penerbangan, konsumsi oksigen per gram jaringan otot pada kolibri sekitar 10x lebih tinggi daripada seorang atlet (manusia). Untuk mempertahankan tingkat aktivitas yang tinggi tersebut, kolibri harus terus menerus mengonsumsi gula dari nektar yang ia dapatkan pada bunga..
Kecepatan dan kontrol aeronautika yang luar biasa. Mereka hidup dalam kecepatan yang tinggi, kepakan sayap mereka begitu memukau, dan lidah mereka yang panjang melesat keluar masuk bunga dengan kecepatan yang fantastis, sekitar 15-20 kali per detik. Namun "Gaya Hidup" yang ekstrim tersebut ditunjang dengan sumber daya yang tersebar, nektar. Maka cara mereka mendapatkan makanan adalah puncak dari kinerja mereka..
Bagaimana cara kolibri menghisap nektar untuk mengisi ulang energi mereka..? Para ilmuan telah mempelajari hal ini dalam jangka waktu yang sangat lama, dan belum menemukan pemahaman yang jelas tentang bagaimana cara mereka menghisap nektar. Asumsi dan kepercayaan yang berkembang, lidah kolibri bekerja dengan prinsip kapilaritas, nektar masuk ke dalam celah sempit pada lidah bahkan tanpa harus "menghisapnya"..
Kamera berkecepatan tinggi akhirnya menyudahi pemikiran panjang tersebut. Prinsip kapilaritas tidak terkait pada bagian ini, prinsip tersebut bekerja dengan lambat dan tidak dapat menjelaskan dengan baik bagaimana kecepatan kolibri dalam menghisap nektar. Hasil pengamatan menyatakan bahwa lidah kolibri tetap menyatu dan terkompres (mengempis), tidak terbuka dan tidak membentuk celah sempit hingga lidahnya menyentuh permukaan nektar, barulah setelah sampai pada nektar maka lidahnya membuka cabang dengan bagian ujung berumbai yang akan menyerap nektar (seperti kapas yang menyerap air). Setelah nektar "terjebak" di dalamnya, lidah akan menyatu dan terkompres kembali sehingga memunculkan gaya dorong seperti pompa yang menyalurkan nektar tersebut ke dalam mulut kolibri. Model pengisian cepat semacam itulah yang memungkinkan burung kolibri dapat mengekstrak nektar dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh model berbasis kapiler..
*Matikan volume untuk tidak mendengarkan musik..
Lidah pompa mikro elastis ini memberikan inspirasi bagi penelitian tentang sistem aliran dan penerapannya dalam bidang sistem buatan. Temuan ini juga membuka pemikiran tentang bagaimana bunga dan burung kolibri dapat "hidup bersama", karena bentuk bunga, komposisi nektar, bentuk dan prinsip kerja lidah, semuanya harus sesuai agar sistem tersebut dapat bekerja dengan semestinya..
Alam ini tak henti-hentinya memberikan (menampakkan) kita hikmah dan pelajaran, bahkan semenjak kisah dalam kehidupan pertama..
فَبَـعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِيْ الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يَاوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْ
"Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata: Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini..?" [QS. Al-Ma'idah: 31]
>> Referensi Jurnal :
Alejandro Rico-Guevara, Tai-Hsi Fan, Margaret A. Rubega. Hummingbird tongues are elastic micropumps. Proceedings of the Royal Society B, 2015 DOI: 10.1098/rspb.2015.1014
http://rspb.royalsocietypublishing.org/content/282/1813/20151014
Baca Juga :
○ Reaksi Unik Kolaborasi Superasam (Superacid) Dengan Jeruk
○ Video 3D Pertama Di Balik Kisah Embrio Alga Hijau Bernama Volvox
○ Benarkah Makkah (Ka'bah) Adalah Pusat Bumi?
○ Kebenaran Tentang Rokok, Rahasia Besar Yang Mereka Sembunyikan Darimu
○ Apakah Murottal Al-Quran Dapat Menyuburkan Tanaman?
——○●※●○——
Esha Ardhie
Rabu, 04 Oktober 2017
0 komentar:
Posting Komentar