ASI Dapat Menyelamatkan Ribuan Nyawa Anak Dan Mencegah Kanker Pada Ibu

Posted by Blog Al-Mukhtashar on Kamis, 12 Oktober 2017

ASI Dapat Menyelamatkan Ribuan Nyawa Anak Dan Mencegah Kanker Pada Ibu

Peningkatan Pemberian ASI Dapat Menyelamatkan Ribuan Nyawa Anak Dan Mencegah Kanker Pada Ibu

Bagi saya, ini adalah kalimat utama yang begitu menyentuh ketika saya membaca ulasan pada STAT News [Link]. Di sana disebutkan:

"One of the most powerful lifesavers for babies doesn't come from a pharmaceutical company. Instead, it comes from a mother's breasts.."

Sang penyelamat seorang bayi tidaklah datang dari sebuah perusahaan farmasi. Sebaliknya, ia berasal dari payudara seorang Ibu..

Itulah topik yang diangkat dalam dua paper yang diterbitkan pada "The Lancet" (Jurnal medis paling dikenal dan paling prestisius di dunia) pada hari Kamis 28 Januari 2016, di mana para peneliti dari seluruh dunia bekerja sama untuk menganalisis literatur ilmiah tentang ASI..

Mereka menemukan bahwa, peningkatan pemberian ASI di seluruh dunia dapat menyelamatkan lebih dari 800.000 nyawa anak-anak setiap tahunnya. Dan juga bisa mencegah 20.000 Ibu dari kanker payudara dan ovarium..

ASI (Air Susu Ibu) adalah asupan yang sempurna bagi sang buah hati..

"Breastfeeding is an exquisite personalized medicine," ungkap Dr. Cesar Victora, seorang ahli epidemiologi Federal University of Pelotas di Brazil. Dan merupakan penulis utama dari Paper, "There is a biological dialogue between mother and child. The breast milk may change according to the child's need"..

Ulasan yang komprehensif dari Victora muncul beberapa hari setelah "American Congress of Obstetricians and Gynecologists" (ACOG) merilis pedoman baru yang mendorong para dokter untuk memilih dukungan apakah seorang Ibu harus menyusui anaknya atau tidak. Ini adalah inisiatif perihal issue dan perdebatan lama, "Apakah ASI dipromosikan sebegitu agresif..?"

Organisasi kesehatan dunia atau WHO merekomendasikan agar bayi tidak diberi makanan apapun kecuali ASI selama 6 (enam) bulan pertama, dan pedoman tersebut telah diterapkan oleh banyak organisasi lainnya termasuk ACOG..

Courtney Jung, seorang ilmuan politik di University of Toronto pemilik buku berjudul "Lactivism", ia mengatakan: "Saat ini, sebagian besar inisiatif yang advance dalam mempromosikan pemberian ASI, mereka menekankan kepada para Ibu untuk lebih banyak menyusui, dan membuat agar mereka lebih mudah untuk mengambil pilihan tersebut.."

Victora melanjutkan, "Kami ingin mengubah perspektif dari sikap 'menyalahkan' wanita yang tidak menyusui, untuk 'menunjuk jari' kepada pemerintah." Dan ia menyatakan bahwa Amerika adalah salah satu pemerintah yang terburuk..

"Amerika Serikat adalah satu-satunya negara sangat maju yang tidak memberikan cuti hamil, sehingga sulit bagi Ibu di Amerika untuk menyusui anak-anak mereka", catatan Victora mengungkap. Dia meminta agar pemerintah AS dan selainnya untuk menerapkan kebijakan cuti yang lebih "Family-Friendly" dan menempatkan batasan pada iklan susu formula..

Banyak langkah-langkah yang bisa kita ambil untuk mempromosikan ASI, yang diperkirakan dapat menyelamatkan banyak nyawa dengan berbagai sebab. Menyusui dapat melepaskan hormon yang mengurangi risiko seorang Ibu terkena kanker payudara, dan pada saat yang sama, memungkinkan ia untuk memberikan pertahanan melawan mikroba untuk anaknya. Dan ia pun tak perlu khawatir masalah kebersihan air yang digunakan untuk melarutkan susu formula, seperti yang menjadi perhatian khusus pada negara berkembang..

Paper tersebut juga mencatat keuntungan lainnya dari menyusui, yang meliputi segala sesuatu mulai dari IQ yang lebih tinggi hingga microbiome usus yang lebih kaya..

"Sisi kognitif itu sangat penting," kata Susan Horton, seorang ekonom di University of Waterloo, Kanada, dan merupakan salah satu dari penulis Paper..

Tetapi, mekanisme yang menjelaskan mengapa ASI bisa begitu protektif masih kurang dipahami. Victora menutur kembali, "Kami masih 'scratching the surface' (tahap awal) mengenai komponen yang terdapat dalam ASI.."

——○●※●○——

Esha Ardhie
Senin, 26 Desember 2016

Previous
« Prev Post

Related Posts

Oktober 12, 2017

0 komentar:

Posting Komentar